via Instagram Endank Soekamti
Beberapa waktu lalu salah satu raksasa punk dari Jogjakarta telah merilis
album kedelapan mereka yang bertajuk “Salam Indonesia ”, album ini mereka garap
di atas kapal Kurabesi yang berlayar di wilayah lautan Papua selama kurang
lebih satu bulan. Sudah jelas kalau mereka adalah Endank Soekamti , band punk
yang dari tahun ke tahun selalu memberikan kejutan-kejutan baru bagi penikmat
musik khususnya fans mereka Kamtis Family .
Fantastis! Pasalnya pada album “Salam Indonesia” ini berisikan 17 album
baru. Sampai saat ini mereka sudah merilis dua single unggulan yakni “Salam
Indonesia” dimana video klipnya berupa animasi yang dikerjakan oleh siswa DOES
University (kampus milik Endank Soekamti) pada 17 Agustus 2017 lalu, dan
beberapa waktu lalu mereka merilis video klip single berjudul “Waktu” di sebuah
taman bunga.
Dimotori oleh Erix (bass, vokal), Dory (gitar), dan Toni (drum) band ini
sudah seperti kuda yang bisa terus dipacu tanpa kenal lelah, selalu ada saja
ide kreatif dan inovatif dari mereka terutama sang leader Erix. Terbaru mereka
sedang melakukan promo untuk album terbarunya, namun caranya bisa dibilang
jadul dan mungkin sudah ditinggalkan oleh band lain saat ini. Mereka biasa
mempromosikan album mereka melalui media yang bisa dibilang sudah banyak
ditinggalkan di era sekarang, yakni radio. Apa alasan mereka, dan apa yang
mereka harapkan dari radio? Berikut MusiKamu5 berikan daftarnya:
1. Pertama
Radio menjadi media pertama yang memutarkan lagu berjudul
“Salam Indonesia”, Endank Soekamti sengaja untuk menahan diri dan gak merilis
album mereka secara digital karena mereka ingin memberikan ekslusivitas kepada
pihak radio untuk menjadi media pertama yang memutarkan lagu terbaru mereka.
Apakah efeknya? Hal ini tentu merangsang penikmat musik Endank Soekamti untuk
kembali mendengarkan radio demi mengobati rasa penasaran mereka terhadap karya
terbaru tiga begundal Jogjakarta ini.
2. Perhatian
Endank Soekamti benar-benar menaruh perhatian terhadap
radio, pada beberapa album terakhir mereka hampir selalu memilih radio sebagai
sarana promosi. Mereka mengadakan radio roadshow yakni berkeliling mengunjungi
sejumlah radio di beberapa kota, namun masih di wilayah Pulau Jawa. Menariknya
pada radio roadshow kali ini mereka menggunakan bus sebagai sarana transportasi
sehingga mereka gak lagi butuh hotel untuk menginap, karena setiap merasa lelah
langsung bisa tidur dengan nyaman dalam bus.
3. Kritisi
Erix dalam salah satu vlog di channel youtube pribadinya
membeberkan bahwa di sejumlah interview radio mereka menemukan penyiar yang gak
siap sehingga kurang menguasai materi. Alhasil jalannya interview pun jadi
mengambang dan tujuan Endank Soekamti untuk mempromosikan album barunya gak
tersampaikan, yang paling parah bahkan sempat ada penyiar di salah satu radio
di Bandung yang mengira bahwa Endank Soekamti adalah vocal group .
4. Inovasi
Selama perjalanan radio roadshow , Endank Soekamti
membeberkan bahwa radio saat ini sudah mengikuti tren yang ada. Salah satu
caranya adalah radio mengajak bintang tamu yang datang untuk membuat konten-konten
menarik yang kemudian direkam sebagai video entah itu nantinya mereka jadikan
sebagai vlog atau sekedar direkam untuk live di Instagram. Selain itu Erix juga
memberikan ide inovasi kepada radio yakni radio bisa mendapatkan income lebih
dengan cara membangun music store , menurutnya daripada band menitipkan karyanya
digerai-gerai ayam akan lebih efektif dititipkan di radio.
5. Harapan
Endank Soekamti berharap radio menjadi tolak ukur musik
Indonesia. Selain itu Erix menambahkan bahwa kualitas radio harus ditingkatkan
sehingga radio kembali bisa menjadi teman melalui informasi yang disuguhkan,
karena jika hanya sekedar mendengarkan lagu pasti orang-orang bisa dengan
menggunakan pemutar lagu yang akan terasa lebih nyaman tanpa harus ada
intervensi dari penyiar. Namun jika radio bisa memberikan nilai lebih dari
pemutar lagu maka orang-orang pasti akan kembali menaruh minatnya pada radio.
VIDEO
Itu dia sejumlah fakta mengenai radio yang bisa kita dapatkan selama
perjalanan radio roadshow Endank Soekamti, bisa kita tarik kesimpulan bahwa
band ini ingin mengembalikan kejayaan radio agar penikmat musik gak terlalu menuhankan
media digital. Setelah sebelumnya beberapa majalah besar seperti Hai Magazine
dan Rolling Stones tutup buku karena kalah bersaing dengan media digital,
jangan sampai nasib ini dialami oleh radio.
Baik lah sebelum
ngelantur terlalu jauh sebaiknya kita sudahi sampai disini. Terimakasih sudah
bersedia meluangkan waktu untuk mampir dan memabca, kunjungi terus MusiKamu 5 karena
setiap hari akan selalu ada artikel baru yang akan memberikan makanan jiwa
untuk kalian.
ADS HERE !!!