|
via Instagram Superman Is Dead |
Kalau kalian bertanya pada Habib Rizieq tentang siapa band yang paling kafir di Indonesia saat ini, sudah pasti akan dijawab Superman Is Dead. Mereka membela LGBT (lesbian gay bisexual and transgender), suka minum alkohol, memainkan musik setan. Sebuah sudut pandang yang terkesan menghakimi sepihak dan mengekang kebasan berpikir dan bertindak orang lain.
Cukup bahas masalah itu, kita masuk ke intinya yakni ke manakah Superman Is Dead saat ini? Tak pernah lagi terlihat dalam gigs yang sebelumnya rutin diisi, bahkan MusiKamus dulu bisa menjumpai SID tampil di kota Malang 2 hingga 3 kali dalam sebulan dengan penyelenggara yang sama. Tapi belakangan tak pernah ada lagi distorsi gitar Bobby Kool, cabikan bass Eka Rock, dan gebukan drum Jrx yang menggelegar.
Apakah Superman Is Dead sudah mati? Terlihat hanya Jrx yang masih cukup rajin tampil namun dengan project pribadinya di luar SID. Sementara Bobby dan Eka ke mana? Kan sangat disayangkan kalau band yang sudah berdiri sejak 1995 ini harus mengalami istirahat panjang seperti ini, kasihan juga Outsiders dan Lady Rose yang menantikan karya terbaru band ini.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, berikut MusiKamus merangkum alur yang menunjukkan bahwa Superman Is Dead was dead or at least dying:
1. Tolak Reklamasi
Bagi sejumlah orang yang mengikuti perkembangan Superman Is Dead mungkin sudah tau bahwa pionir Punk Rock di Indonesia ini termasuk salah satu kelompok musisi yang sangat peduli lingkungan. Hal itu mereka tunjukkan dengan kerap melakukan kegiatan membersihkan pantai dari sampah dan juga bersepeda, demi kenyamanan tempat tinggal mereka Bali. Hingga kemudian muncul wacana reklamasi Teluk Benoa untuk dijadikan sarana rekreasi dimana hal itu dikhawatirkan dapat merusak lingkungan, maka bergabunglah SID dalam gerakan Bali Tolak Reklamasi. Melalui gerakan ini harusnya mereka sadar siapa yang mereka lawan dan konsekuensi dari keikutsertaan mereka, dan benar memang mereka sadar saat itu (gak mabuk).
2. Rilis Album
Di tengah proses panjang mempertahankan Teluk Benoa, Superman Is Dead merilis album mereka yang bertajuk “Sunset di Tanah Anarki” dengan judul single jagoan yang sama. Album ini menurut Jrx menggambarkan jari tengah yang dipuisikan, dalam arti berisi suara-suara perlawanan terhadap penguasa yang semena-mena. Sewajarnya band lain dimana setelah merilis album baru pasti akan gencar tawaran manggung, begitupun SID. Namun dalam setiap aksi panggungnya, SID selalu menyelipkan pesan-pesan perlawanan terhadap penguasa yang termasuk meminta dukungan untuk bersama-sama melawan reklamasi Teluk Benoa. Siapa sangka hal ini menghadirkan respon tak terduga, bukan dari fanbase SID tapi dari penguasa.
3. Permainan Penguasa
Jrx mencium aroma busuk bahwa penguasa dari pusat memerintah langsung kepada bawahannya untuk mempersulit ijin bagi para promotor yang berniat untuk menyelenggarakan acara dengan Superman Is Dead sebagai salah satu penampil. Hal ini tentu membuat promotor yang awalnya berniat menggunakan jasa SID jadi harus mengurungkan niatnya. Sementara kabar ini menyebar di antara sesama promotor sehingga kini kondisi SID sudah benar-benar terhimpit, meski ada beberapa kali promot yang cukup gila dan mampu tetap membuat SID melantunkan ayat-ayat sucinya di atas panggung.
4. Banned
Ruang gerak Superman Is Dead kian dibatasi, gak ada lagi panggung bagi mereka untuk menyuarakan perlawanan. Penguasa itu mungkin sadar bahwa band ini punya fanbase yang sangat besar yang cukup untuk sekedar menduduki gedung dewan. Sejumlah promotor pun sudah enggan menggunakan jasa SID demi kelancaran acaranya, hal ini sempat dikritisi oleh Jrx namun hal ini terasa percuma karena kalau sudah bertuhan pada profit pasti kondisi akan susah diubah.
5. Korban
Kalau mau melihat secara kasat mata mungkin sudah jelas pendapatan personil Superman Is Dead akan berkurang, tapi ingat bahwa band gak cma dikelola oleh personil melainkan ada juga crew dan manajemen yang juga butuh makan. Mereka jadi harus memutar otak untuk menghadapi kondisi semacam ini, sampai saat ini yang paling mungkin dilakukan SID untuk tetap menghasilkan pendapatan adalah menjual merchandise. Sementara korban yang paling parah adalah dari fanbase, dimana para Outsiders dan Lady Rose sudah tidak bisa lagi merasakan sensai datang ke konser dan melihat idolanya tampil. Gak ada lagi sensasi menciptakan keributan dalam mosh pit atau bahkan sekedar menyanyikan lagu “Jadilah Legenda” dengan kondisi gelap dengan hanya cahaya dari korek api para Outsiders.
Entah akan sampai kapan kondisi seperti ini akan dirasakan oleh keluarga besar Superman Is Dead, sepertinya pertarungan panjang reklamasi Teluk Benoa gak akan selesai dalam waktu dekat. Namun bagi Outsiders dan Lady Rose boleh sedikit bernafas lega karena beberapa kali Jrx membocorkan melalui Instagram-nya bahwa SID sudah mulai berpikir tentang album baru mereka. Kita doakan saja semoga hal ini bisa segera mereka realisasikan sehingga Outsiders dan Lady Rose bisa segera menghapus dahaganya akan karya terbaru SID.
Baiklah sebelum ngelantur terlalu jauh sebaiknya kita sudahi sampai disini. Terimakasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk mampir dan memabca, kunjungi terus MusiKamu5 karena setiap hari akan selalu ada artikel baru yang akan memberikan makanan jiwa untuk kalian.
ADS HERE !!!